Selasa, 27 September 2011

Saying



Bibit-bibit rasa membuah menjadi perasaan yang maha hebat . Melihat tegak langit hijau yang berdentum kuat,sambil jantung terasa menyambar laju menjadikan seorang gadis utuh mendabik dada ! entah kenapa angin terasa seperti sepasang kawan yang khianat ! jiwa yang telah sekian lama berontak terasa ingin melompat lebih jauh . Entah apa yang dirancang . Apa lagi yang sedang diuji . Cukup kuatkah dia memandang jurang kebawah semasa sedang terumbang ambing di corong-corong hujung gunung ? Menanti saat jari jemari halus menarik kukuh dengan harapan untuk mengubah takdir yang dicalarkan sendiri di lengan gadis kecewa yang menanti masa untuk terus rebah dipelukan dendam . Entah apa yang masih merobek minda . Apatah lagi yang difikirkan setiap masa bila yang terharap sudah terbang bebas bersama sayap dan malaikat yang menari lemah .

Dahulu segalanya nampak harmonis, Indah melihat pari-pari kecil bertatih mengejar kupu-kupu belang di atas sangkar pelangi . Berlari kecik sambil telusan suara tawa memecah keheningan jiwa yang sedang sunyi dibalut sepi . Ada dayang-dayang perawan memercikkan embun cinta yang bersemadi dalam kedasar lautan jiwa . Menatap dinding pun putih suci . Terasa segalanya baru .

Namun entah kenapa segalanya perlu berakhir dengan sadis . Terjunan dia kelembah hina melepaskan nafsu pada segala bentuk debu dunia membuatkan pari-pari kecik tidak dilihat sebagai anugerah . Semua kelihatan biru .samar. masih menanti masa untuk dapat dilihat .. bagaikan sesuatu yang hanya dapat dilihat oleh sang kerdil yang bermain digua gua ceruk . Bermain dengan lumpur . aku hanya berdiri tegak..menanti jawapan .yang masih diharap sekian lama..



Tiada ulasan:

Catat Ulasan